Categories: event

menjadi kepala suku (seperti don)

Semalam sebelum pertemuan keluarga besar dari Eyang Buyut, saya masih meraba-raba motivasi dari masing-masing keluarga untuk berkumpul di Bandung. Memperhatikan antusiasme yang begitu besar dari berbagai generasi di keluarga besar tersebut membuat saya berpikir bahwa motivasi mungkin beragam. Ada sekitar 180-an orang yang menyatakan akan hadir dari sepuluh keluarga besar. Saya membayangkan pertemuan keluarga yang sebagian tidak saling kenal tersebut bagaikan pertemuan para keluarga Sisilia dalam film Godfather atau film mengenai Lucky Luciano (lupa judulnya).

Pertemuan dua hari itupun akhirnya mencatat lebih dari 200 manusia yang hadir, terdiri dari beberapa generasi (baik secara tingkatan dalam keluarga maupun secara umur). Seperti yang sudah saya bayangkan, ternyata motivasi untuk berkumpul tersebut didominasi oleh generasi ke-dua (secara tingkatan keluarga adalah cucu dari buyut saya), kemudian secara umurpun motivasi juga terlihat dari generasi berumur 45 tahun ke atas. Motivasi utama adalah mempererat tali silaturahmi sekaligus juga reuni karena umumnya mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Sedangkan generasi di bawahnya terlihat bermotivasi untuk ingin tahu, ingin kenal dan seterusnya..

Yang unik pada acara tersebut adalah pada akhirnya semua bersepakat untuk melanggengkan paguyuban kekeluargaan ini dengan tujuan utama untuk mempererat tali silaturahmi. Meskipun tidak terucap secara eksplisit, tampaknya harapan untuk terjadinya organisasi modern untuk menampung aspirasi dan melaksanakannya muncul dalam kepala-kepala peserta yang hadir tersebut. Betul, potensi sudah terlihat dan rasionalitas dari hadirin sudah bekerja..

Bagian yang mirip dengan film Godfather itu adalah ketika masing-masing keluarga besar melalui perwakilannya menyatakan persetujuannya terhadap kepemimpinan saya sebagai pengurus Ikatan Keluarga tersebut… Mereka satu per satu berdiri dan menyatakan dukungannya atau pernyataan ketidak beratan dengan keputusan. Saya pikir ini seperti sudah bukan keluarga Jawa lagi.. tapi ya mungkin semuanya sudah berubah…

Masih ada dewan pengarah yang akan dibentuk untuk memberikan arahan kepada pengurus. Juga komisariat yang menjadi wakil pengurus di masing-masing keluarga besar.

Pertemuan yang tidak direncanakan serius itu dapat dikatakan sukses secara umum, baik dari sisi jumlah peserta, ketepatan waktu penyelenggaraan, akomodasi dan transportasi, dan acara.. meskipun tidak ada panitia khusus untuk acara tersebut.. Hanya ada beberapa orang dengan tekad dan jiwa besar untuk mewujudkannya.

Pada malam hari setelah acara selesai, Erick, adik saya bertanya, “gimana rasanya sudah jadi Don?”. Saya masih merenung.. sepertinya aspirasi yang belum diungkapkan masih banyak dan terus dibangun…

Recent Posts

3 Kunyuk Ex Covid-19

Tuesday, 21 July 2020, 02.53 Ini kisah nyata. Pertengahan Juli ini, di sebuah warung kopi di bilangan Jalan Sabang, Jakarta Pusat,…

4 years ago

HIkmat Kebijaksanaan

Tiga alinea awal Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mengenai Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Ketiga alinea itu secara singkat dan lugas menyatakan…

6 years ago

Mengapa Kita Tertipu

Kalau kamu pemerhati sejarah, saya yakin kamu sepakat bahwa penipuan terjadi sejak peradaban manusia terbentuk. Dan bila kita jujur, kita…

6 years ago