Categories: opinipolitik

sedikit mengenai prabowo subianto

Pada hari Selasa, 31 Maret 2009 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti acara ngariung bersama Prabowo Subianto. Acara yang diadakan oleh network pendukung Prabowo for President (RI) tersebut secara khusus mengundang masyarakat online Indonesia antara lain pendukung Prabowo di Facebook, warga Kompasiana dan para blogger. Saya sendiri masuk sebagai blogger meskipun sebenarnya Heriyadi yang telah berbaik hati mengundang untuk hadir pada acara ini.

Sejujurnya saya tidak begitu mengenal benar orang ini, kecuali seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat umum, seperti bahwa beliau adalah anak dari prof. Soemitro, pernah menjadi menantu Pak Harto, menjadi salah satu tentara yang melewati jenjang karirnya dengan sangat cepat dan pernah menjadi komandan kopasus yang kemudian dilanjutkan menjadi Panglima Kostrad. 

Yang membuat saya tertarik pada figur ini adalah iklan ajakan untuk membeli produk nasional dengan harapan dapat mensejahterakan petani Indonesia, yang juga merupakan iklan ajakan untuk bergabung dengan partai Gerindra. Ajakan yang pertama jelas merupakan pencerahan karena masyarakat luas banyak yang belum memahami bahwa harga sembako murah dapat mengancam kehidupan petani, dan sosialisasi pesan ini seharusnya sudah dilakukan pemerintah sejak jaman Suharto.

Mengenai acara tersebut, saya sebenarnya juga tidak berharap banyak karena saya tahu Prabowo pasti kelelahan setelah berkampanye seharian ditambah dengan hujan besar dan macet (hari itu Gerindra mendapat giliran kampanye akbar di Senayan). Beberapa peristiwa yang agak mengganggu membuat hadirin agak jengah (turn off). Liputan acara tersebut dapat dilihat pada blog para blogger ternama yang juga hadir pada kesempatan itu: 

≈≈≈

Berbagai pemberitaan negatif mengenai Prabowo sepertinya sudah cukup tertanam di benak masyarakat, sehingga untuk memperbaikinya Prabowo harus bekerja ekstra. Setidaknya ada dua peristiwa di mana Prabowo mendapat nama jeleknya, yaitu: Pertama, terkait dalam penculikan aktivis reformasi (antara lain Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam dll). Mengenai keterkaitan ini Prabowo pernah mengakui keterlibatannya serta telah dikonfirmasi juga oleh para korbannya.

Kedua, Prabowo dituduh hendak melakukan kudeta pada pertengahan Mei 1998, sesaat setelah Soeharto mengundurkan diri dari jabatan kepresidenan. Mengenai hal tersebut, Prabowo menolak tuduhan tersebut dan dikonfirmasi oleh Sintong Panjaitan dalam otobiografinya, di mana pada saat itu yang bersangkutan menjabat sebagai Penasehat Militer Presiden. Buku Sintong tersebut mengisahkan betapa besar power yang dimiliki oleh Prabowo dalam lingkungan TNI dan istana, sehingga beliau dapat mempengaruhi berbagai kebijakan keamanan. Sintong juga mengisahkan bahwa saat itu Prabowo direkomendasikan oleh Jenderal Purn. AH Nasution untuk menjadi KSAD. Rekomendasi tersebut tidak pernah dilaksanakan oleh Habibie (presiden), bahkan Habibie meminta Wiranto untuk memutasikan Prabowo dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad. Fakta lain yang terkait adalah, Prabowo tidak melakukan gerakan ke arah kudeta kecuali mendatangkan pasukan Kostrad dari daerah ke Jakarta untuk memperkuat pengamanan pasca kerusuhan dan pergantian Presiden. Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh yang bersangkutan pada acara “temu Prabowo dengan Blogger”.

Sepertinya kesimpang-siuran informasi telah menjadi gosip yang dilahap mentah-mentah oleh media. Dramatisasi terjadi dibalik pemberitaan dan gosip terus berkembang sehingga masyarakat yakin bahwa faktanya memang demikian. 

Dari otobiografi Sintong, bisa diambil kesimpulan bahwa Sintong Panjaitan adalah seorang tentara profesional dengan pribadi yang mempunyai integritas tinggi, sehingga kesaksiannya mengenai peristiwa Mei 1998 sangat dapat dijadikan acuan terhadap fakta. 

≈≈≈

Walaupun pada acara temu Prabowo dengan blogger tersebut saya kebagian satu bukunya, saya belum sempat membacanya. Ketika saya sampai di rumah, ternyata ada Papa yang malam itu menginap di rumah karena esoknya ada sebuah acara yang harus ia hadiri dan buku itu ia sita untuk ia baca sekembalinya ia ke Bandung. Untungnya saya masih mendapat sekilas uraian dari Heriyadi mengenai isi buku tersebut yang utamanya adalah mengenai pengungkapan fakta ekonomi bahwa Indonesia mengalami defisit triliunan rupiah sertiap tahunnya dan mengenai ide untuk re-valuasi, revitalisasi kekayaan alam Indonesia sehingga mendapat posisi yang lebih baik dalam perekonomian dunia.

Dalam acara temu blogger tersebut, Prabowo mengungkapkan dengan gamblang temuan, ide, dan semangatnya untuk memperbaiki kondisi keterpurukan ini. Beliau menggunakan berbagai ilustrasi untuk menggambarkan keterpurukan, juga berbagai ilustrasi untuk menggambarkan fisibilitas dari gagasannya. Hal yang mengganjal dari ilustrasi-ilustrasi tersebut adalah setiap kali beliau menyebut kejayaan Indonesia selalu yang berkaitan dengan kekayaan alam dan budaya. Namun bila menyebut mengenai inovasi, inspirasi, dan hal lain yang berkaitan dengan keahlian-keterampilan manusia, beliau selalu menyebut nama institusi atau orang asing, Harvard, Lee Kuan Yew, dan lain-lain. Sebaliknya ilustrasi mengenai orang Indonesia atau rakyat adalah gambaran mengenai kesengsaraan dan kebodohan.

Agak mengkhawatirkan bila kita berkesimpulan dari acara temu blogger tersebut, di mana beliau seperti tidak mempunyai kepercayaan terhadap bangsa sendiri. Menurut beberapa teman, tim komunikasi yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pencitraan Prabowo pun juga ber-merk asing. 

Di luar kecurigaan tersebut, saya merasa bahwa Prabowo dengan pengalaman panjangnya sebagai militer dan pengusaha telah membentuk karakter yang kuat dan berintegritas. Ambisius adalah sifat yang dibaca oleh masyarakat dan diakuinya secara jujur.  

≈≈≈

Harus diakui strategi komunikasi yang dirancang sangatlah baik, dapat dilihat dari hasil yang sangat lumayan untuk sebuah partai yang baru terbit. Selain iklan di TV yang boleh dibilang juara (dibanding kontestan lain), Prabowo dan partainya juga mempunyai website yang mungkin terbaik juga di antara kontestan lain. 

Demikianlah sedikit mengenai Prabowo Subianto.

 

Update – 24 Mei 2009: Prabowo telah resmi menjadi calon wakil presiden dari ketua PDI perjuangan, Megawati Sukarnoputri. Pasangan inipun juga membangun komunikasi melalui Twitter dengan id @megabowo.

Recent Posts

3 Kunyuk Ex Covid-19

Tuesday, 21 July 2020, 02.53 Ini kisah nyata. Pertengahan Juli ini, di sebuah warung kopi di bilangan Jalan Sabang, Jakarta Pusat,…

4 years ago

HIkmat Kebijaksanaan

Tiga alinea awal Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mengenai Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Ketiga alinea itu secara singkat dan lugas menyatakan…

6 years ago

Mengapa Kita Tertipu

Kalau kamu pemerhati sejarah, saya yakin kamu sepakat bahwa penipuan terjadi sejak peradaban manusia terbentuk. Dan bila kita jujur, kita…

7 years ago