Categories: personal

selamat jalan mas mus.. sedikit tentang ardy muswardi

Kira-kira bulan September atau Oktober tahun 1999, @boyan mampir ke Ampera (warung thinkelel) bersama seorang temannya yang juga seorang arsitek, untuk menawarkan jasa mereka mendesain ulang outlet warung yang saya kelola. Temannya yang ternyata juga seorang penggiat web tersebut bernama Ardy. Saat itulah pertama saya berkenalan dengan @muswardi yang kemudian menjadi sahabat karib saya selama lebih dari satu dekade hingga akhirnya dia mendahului berpulang kepada Sang Pencipta kemarin sore. Posting ini adalah sedikit corat-coret saya untuk mengenang almarhum..

BatCave

Disebut BatCave karena ruang kerja saya pada waktu itu kedap suara dan tidak berjendela sehingga bila kita larut dengan kesibukan hingga tidak melihat jam, kita akan sulit membedakan siang atau malam. Pada awal karirnya sebagai web designer, Ardy sering menginap di BatCave untuk browsing berbagai referensi atau download freebies dari internet. Puncak suksesnya yang membuat warga BatCave lain bangga waktu itu adalah menjadi salah satu pemenang Bubu Award Web Design. Kami sangat bersukacita dengan keberhasilan Ardy tersebut.. 

Walaupun setelah pekerjaan nya mengurangi intensitas nongkrong di batcave, Ardy tetap memberi warna bagi aktivitas batcave lainnya. Setidaknya @soakti, @syukaery dan Fritz juga menikmati diskusi-diskusi dengannya. Iya.. kita main counter-strike sampai pagi..

Kerja bareng

Meskipun ada beberapa prototype pernah kami buat, secara formal, saya kerja bareng dengan Ardy dimulai ketika saya direkomendasikan olehnya untuk menjadi atasannya di sebuah perusahaan konsultan IT di Jakarta Selatan. Proses perekomendasian itu membuat saya kagum pada pribadinya yang tulus dan sportif. Mungkin buat Ardy pemikiran-pemikiran saya yang cenderung visioner membuat saya pantas menjadi pemimpin, padahal dalam kenyataannya untuk berbagai kondisi tertentu ketekunan dan dedikasinyalah yang pantas dijadikan teladan seorang pemimpin.

Tidak lama saya bekerja di perusahaan itu, hubungan kerja kami menjadi informal lagi hingga pada tahun 2006, Ardy kembali bergabung di perusahaan saya. Salah satu kerja bareng bersamanya yang saya sangat nikmati adalah ketika kami mengerjakan sebuah program promo (web & sms) bagi salah satu produk minuman ringan yang menjadi sponsor piala dunia. Ardy begitu lincah mevisualisasikan & mengaktualisaskan ide-ide saya.. dan keseluruhan proses itu sangatlah menyenangkan..

Ardy mengundurkan diri pada tahun 2008 (setahun setelah dinyatakan menderita kanker) untuk bekerja pada perusahaan yang menurutnya dapat menjadi tempat untuk mengaktualisasikan dirinya lebih jauh lagi. Saya pikir itu perkembangan yang sangat baik untuknya meskipun tidak untuk perusahaan saya. Berbeda dengan sebelumnya, tidak ada lagi kerja bareng informal karena waktu luang Ardy sudah habis untuk keluarga dan berobat.

Kantung Collostomy

Ardy dinyatakan menderita kanker pada pertengahan 2007, tak lama setelah kami pulang dari bepelesiran gembira ke Hong Kong dan China. Kabar itu pastinya membuat mentalnya sangat drop. Begitu juga yang terjadi pada keluarganya, dan kami, teman-temannya. Namun situasi kefrustrasian itu tidak berlangsung lama, karena kita semua membangun harapan baru dari kenyataan yang ada. Saya sendiripun rajin menghasut Ardy bahwa vonis-vonis dokter terhadap pasien banyak yang tidak berdasarkan logika yang kuat dan sepertinya Ardypun sudah lebih banyak mempelajari bahwa penanganan kanker banyak yang masih pada taraf trial dan error. Semangat berjuangnya yang luar biasa tinggi itu sepertinya yang membuat dia bisa bertahan jauh lebih lama ketimbang pasien lain yang menderita penyakit sama.

Karena perlakuan medis membuat saluran pembuangannya tidak berfungsi, maka dibuatkan kantung pembuangan (collostomy) yang menyambung langsung pada ususnya dan ditempelkan pada perutnya. Pada tahun lalu kantung yang menempel bertambah satu lagi yang menjadi saluran air seni dari ginjal. Pernah ada cerita lucu dengan kantung ajaib @muswardi ini, ketika kami berdua sedang menuju Pasar Minggu menggunakan mobil saya. Ternyata Ardy tidak menggunakan sabuk pengaman ketika seorang polisi bermotor sekonyong-konyong dari kaca di samping Ardy menyuruh saya menepi. Waswas saya jadinya karena tidak membawa SIM. Tapi begitu Ardy menunjukkan kantung ajaibnya sebagai alasan mengapa dia tidak mengenakan sabuk pengaman, pak polisi tersebut langsung meminta maaf dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan tanpa bertanya apa-apa lagi. Tertawalah kami terbahak-bahak..

Kepribadian seorang sahabat

Jelas Ardy adalah seorang sahabat, ketika dia harus frustasi menemani saya berhitung, berkhayal bereksperimen dengan hal-hal yang menurut kebanyakan orang sebagai ‘tidak membumi’. Ardy adalah orang yang memberi encouragement dan mau menemani meskipun dia tidak paham dengan ide yang akan saya jalankan. Pada suatu hari sembari ngopi di bakoel koffie, saya bilang, “kita coba ide bagus dari satu kalimat pendek..”. Ardy bilang, “ayo kita kerjakan..”. Beberapa hari kemudian kita punya 10yearsfromnow.com. Sayangnya kami tidak menekuninya hingga kemudian nasibnya terlantar..

Ardy adalah pribadi yang realistis. Tanpa merendahkan para pemimpi yang sering hanyut seperti saya, dia selalu sadar ketika harus kembali menyikapi kenyataan dengan tindakan yang tepat dan bukan dengan mimpi. Pribadi yang santun.

Jiwa petualang pun sangat kental ketika bersamanya, meskipun tidak banyak kesempatan saya berpetualang dengannya. Makin mantap jadi sahabat karena jwa petualangnya pun bersanding rapi dengan sifat setia kawan yang kental.

Prioritasnya pada urusan keluarga adalah suatu keteladanan yang seharusnya selalu jadi palu penggetok kepala saya yang masih abai terhadap berbagai prioritas ini. Ardy tidak menasehati, tapi memberi teladan.

Refleksi

Kepergian Ardy membuat saya merasa sangat kehilangan. Membuat saya berpikir, merenung dalam mengenai hal-hal yang saya belum lakukan dalam hidup ini. Yang paling nyata adalah saya belum berbuat banyak bahkan untuk seorang sahabat yang mempunyai arti penting. Mengingatkan saya untuk melakukan hal-hal nyata pada orang-orang sekitar saya, agar mereka merasa hidupnya lebih berarti.

china trip

Selamat jalan Mas Mus.. Semoga jalan ke surganya lancar-lancar aja.. dan mudah-mudahan pada suatu hari nanti Danendra baca tulisan ini, dia ga merasa jauh dengan Mas Mus..

Beberapa link nya Ardy Muswardi

ps. maaf ya kalau tulisannya rada ngaco-ngaco dikit..

Recent Posts

3 Kunyuk Ex Covid-19

Tuesday, 21 July 2020, 02.53 Ini kisah nyata. Pertengahan Juli ini, di sebuah warung kopi di bilangan Jalan Sabang, Jakarta Pusat,…

4 years ago

HIkmat Kebijaksanaan

Tiga alinea awal Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mengenai Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Ketiga alinea itu secara singkat dan lugas menyatakan…

6 years ago

Mengapa Kita Tertipu

Kalau kamu pemerhati sejarah, saya yakin kamu sepakat bahwa penipuan terjadi sejak peradaban manusia terbentuk. Dan bila kita jujur, kita…

6 years ago